Racing

Cute

Behind The Mic

Kota

Features

Feature

» » » 2014, Momen Pertaruhan Agnes Monica


Perlahan namun pasti, usaha Agnes Monica untuk mengibarkan namanya di kancah internasional mulai tampak hasilnya. Yang paling baru, ia tengah naik daun lewat lagu Coke Bottle yang dibawakannya bersama Timbaland.
Selain itu, guna menunjang penampilan dalam beraksi, Agnes pun mengeraskan otot lengan dan bahu. Belum lagi dengan kostumnya yang selalu dijadikan trendsetter anak muda tanah air.
Namun kini, gaya kostum yang dikenakan menuai pro kontra. Beberapa kali kostum yang dipakainya dianggap tidak sesuai dengan budaya Indonesia lantaran terlalu seksi. Bahkan sempat beberapa kaliAgnes salah kostum di sejumlah acara.
Namun terlepas dari itu, keinginan penyanyi yang telah melepas album AGNEZ MOAGNES IS MY NAME, SACREDLY AGNEZIOUS, WHADDUP A..’?!, dan juga ..AND THE STORY GOES, untuk go international ini terus ada.
Lantas apakah kira-kira mimpi tersebut benar-benar menjadi kenyataan di tahun 2014? Buddy Ace menilai mimpi Agnes untuk berkiprah di dunia musik internasional itu bukan tanpa hambatan.
Karena itu, menurut Buddy, dibutuhkan perjuangan keras guna mendapat tempat sejajar dengan penyanyi-penyanyi kelas dunia. Meski kini Agnes sudah berhasil masuk ke kancah musik internasional, tapi ia masih harus berjuang untuk naik daun di sana.
"Mimpi go international Agnes terkendala oleh banyak faktor. Jadi mimpi make it happen-nya akan tetap sebagai mimpi yang harus dikejar dengan kerja keras dan cerdas," ujar pengamat yang juga wartawan musik ini.
Ungkapan Buddy bukan tanpa alasan. Seperti diketahui, penggemar Agnes bukan seratus atau dua ratus orang. Ia punya jutaan penggemar. Karenanya, ia meminta agar Agnes bekerja keras jika mimpi go internasionalnya terwujud.
Tak hanya dengan membawakan hasil karya orang lain, tapi menurut Buddy, Agnes juga harus mengetengahkan karya hasil ciptaannya sendiri untuk pergelutannya di dunia musik internasional nantinya.
"Bukan dengan sensasi, pencitraan media konvensional, maupun cyber media atau media sosial, di mana dia memiliki followers hingga 9 juta orang. Terbukti 9 juta itu bukanlah pembeli CD albumAgnes yang konon terjual 3 juta keping di outlet KFC. Sebagai penyanyi, Agnes masih butuh kerja keras untuk menulis lagu ciptaannya sendiri. Bukan bergantung pada penulis lagu hits maker semata," jelasnya kepada KapanLagi.com®.
Namun kenyataan, menurut Buddy, tidak jarang pemberitaan yang sengaja dibuat Agnes maupun team work ketika mereka berada di mancanegara untuk menghadiri suatu acara.
"Oh iya, Agnes dan tim worknya tak perlu buang-buang energi untuk memberitakan citra go internationalnya. Karena yang dibutuhkan dalam konteks go international itu bukan pencitraan, tapi pengayaan tema dalam setiap karyanya," ucap Buddy.
Bahkan ia juga berharap Agnes dapat membawa pula kultur dari negeri sendiri ketika berada di luar Indonesia. Sebab dengan kultur sendiri tidak jarang justru memperoleh perhatian selain karya.
"Sebagai negara berkembang, jualan kita hanyalah keunikan kultur bangsa kita, seperti Korea dan Jepang. Musisi mereka go international karena mengandalkan nilai kulturalnya," lanjutnya.
Buddy pun mencontohkan Anggun C Sasmi yang kini namanya mendunia lantaran menggunakan karakter negeri sendiri yang disertai dengan tingkah laku layaknya orang Timur.
"Lihat saja, Anggun, yang tetap mengedepankan karakter Indonesianya. Baik dalam melodi lagu, maupun dalam attitude-nya. Mimpi go international tidak bisa diwujudkan dengan cara menjadikan diri musisi kita seperti 'barat'. Ia tetaplah harus jadi orang 'timur' yang mendunia," paparnya.
Sementara Bens Leo berpendapat mimpi Agnes untuk go internasional bakal menemui kesulitan. Apalagi kini pesaing yang memiliki mimpi sama tidak sedikit. Bahkan mereka berani 'keluar' dari negeri asalnya. Karena itu, ia minta agar Agnes melihat hal tersebut tanpa harus melupakan penggemar negeri sendiri.
"Sangat susah karena pesaingnya bukan artis lokal, pesaingnya artis internasional yang tinggal di sana. Kalau mau meniti karir secara internasional, layak sekali tinggal di luar negeri, Amerika atau Inggris, kemudian menata penampilan mereka," paparnya.
"Manajemen bukan lokal. Mencoba seperti yang dilakukan Anggun, manajemennya asing, sesekali tampil di Indonesia, dan itu bagian agar dia tetap mengunjungi fans di negerinya sendiri. Saya pikirAgnes harus coba seperti itu," imbuh Bens.
Menurutnya, jika Agnes tak seperti itu, maka akan sangat berat bersaing di Amerika dan Eropa. Itulah mengapa Agnes harus berani hijrah ke luar negeri jika ingin go internasional.
Pengamat musik ini juga menilai positif langkah Agnes yang merekam lagunya di negeri Paman Sam beberapa waktu lalu. Sebab dengan ditangani pihak lain dari mancanegara diharapkan mimpi go internasional Agnes segera tercapai.
"Kita berharap, Agnes Monica hasil rekamannya di Amerika akan mendunia. Merekam single di sana, dengan Timbaland produser Amerika yang banyak menata penampilan Agnes, gak hanya di Indonesia kayak Anggun C Sasmi yang go internasional," imbuhnya.

Nyubee

We are.., This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments

Leave a Reply

Select Menu