Jika sudah masuk musim hujan, tentu akan dibarengi
dengan berkembangbiaknya nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) dan penyakit
Cikungunya. Mengantisipasi itu, Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima sudah
melakukan pencegahan sejak dini.
Menurut pengakuan Sekretaris Dikes
Kota Bima Ahmad, S.Sos, antisipasi pihaknya sekarang sudah mulai dilaksanakan
sejak adanya program Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), sejak tahun 2010. Pada
program itu, ada 10 indikator, diantaranya pemeriksaan jentik. “Kita tahu bersama
kalau sudah musim hujan, pasti ada air yang tergenang sebagai sumber
berkembangnya nyamuk malaria dan demam berdarah,” ujarnya, Rabu kemarin.
Untuk itu, agar tidak berkembangbiaknya
jentik nyamuk tersbeut, pihaknya sudah mulai bekerja sama dengan Puskesmas dan
kader di setiap Kelurahan, dengan jadwal yang sudah ditetapkan. Kemudian dilakukan
penyuluhan – penyuluhan pada kesempatan yang lain. “Untuk antisipasi wabah
diare, kami melakukan kaporisasi pada pra musim hujan memasukan kaporit di
setiap sumur. Kemudian di setiap bak air, kita masukan bubuk abate, untuk
membunuh jentik nyamuk,” terangnya.
Setiap bulan pada musim hujan, lanjutnya,
pihaknya rutin melakukan itu. Lalu pada musim kemarau, pihaknya lakukan sekali
dalam tiga bulan. Untuk penyemprotan, merupakan langkah akhir, karena yang
pertama itu tiga M Pulus yakni Menguras, Menutup, dan Memanfaatkan atau mendaur
ulang barang bekas yang memiliki potensi jadi tempat nyamuk demam berdarah. “Ketika
ada kasus pada suatu daerah, baru kita lakukan fooging fokus,” jelasnya.
Ahmad mengakui, hingga saat ini pihaknya
belum menerima laporan tentang kasus DBD atau Cikungunya di sejumlah Kelurahan.
“Semoga saja tidak ada kasus yang terjadi tahun ini,” harapnya. (BN)
No comments